Tentunya ada, yaitu pembangkit listrik tenaga surya terapung atau floating PV. Penerapan konsep ini dinilai dapat meningkatkan efisiensi dalam menyerap energi matahari atau surya. karena adanya pantulan sinar matahari dari permukaan air, sehingga efisiensi pengumpulan energi surya lebih tinggi dan dapat menghasilkan energi listrik lebih
Di Indonesia sendiri, potensi energi yang dapat dimanfaatkan dari air adalah sebesar 45,379 MW dari total 75,091 MW energi yang terkandung. [1] Pemanfaatan energi air untuk menghasilkan energi listrik dilakukan dengan menggunakan teknologi bernama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). PLTA memanfaatkan aliran air untuk dapat memutar turbin.
Aliran air sungai ditambah turbin rakitan dapat menjadi sumber daya listrik independen bagi komunitas. Beroperasi selama 24 jam dalam 365 hari atau setahun, turbin air ini bebas emisi dan
Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Air Seperti namanya, PLTA merupakan bentuk listrik yang dihasilkan melalui tenaga air. Dalam istilah yang lebih sederhana, PLTA adalah bentuk energi yang dihasilkan dengan menggunakan air mengalir, khususnya air yang disimpan di bendungan besar.
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), air dari waduk/sungai (1) masuk melalui pintu (2) yang diatur oleh katup pengaman (3). Air kemudian masuk ke tangki pengaman tekanan (4). Air di dalam pipa pesat (5) mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin (7) melalui katup pengatur tekanan (6) untuk mendapatkan tekanan energi yang besar.
ZTsBk4.
cara membuat pembangkit listrik tenaga air